Sementara itu, Wabup Neko mengakui dari efisiensi alat masih menggunakan alat setengah modern, ada yang pakai manual dan setengah modern. Menurutnya itu yang menjadi pengembangan untuk terus berjuang ke Kementerian Pertanian untuk menjadikan peralatan modern hingga memudahkan para pekerja untuk membuat minyak kelapa.
Sementara itu, Kepala Bidang Industri Disperindagkop-UMKM, Aswin Sawira mengatakan Lingga sudah mulai produksi minyak kelapa namun terbatas.
”Produksi minyak goreng kemasan ini memang sengaja dibuat terbatas, mengingat baru tahap mengenalan kepada masyarakat dan untuk saat ini produksi yang dihasilkan baru satu ton perbulan saja” kata Aswin Kepala Bidang Industri Disperindagkop Lingga diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Jika nanti masyarakat yang mengonsumsinya bertambah, kita akan memproduksinya lebih banyak lagi, ujar dianya.
Produk kemasan ini dikemas dalam jeringen berukuran 5 liter dan botol berukuran 1(satu) liter juga 500 mili liter, dengan rincian harga, perliternya Rp.25.000, dan Untuk kemasan 5 liter harga promo Rp 115.000.
Aswin menjelaskan Ada dua produk minyak yang di buat di Sentra resang yakni minyak mentah dan minyak goreng kemasan.
Produksi minyak mentah buatan Kabupaten Lingga ini juga mendapat banyak mendapat perhatian bayer dari luar Lingga seperti Jambi maupun Jakarta, begitu juga minyak goreng kemasan yang siap di kosumsi masyarakat.