Senada dengan hal tersebut, Plt. Kepala Disdikpora Kabupaten Lingga, Mokhtaraidi, menyampaikan harapannya bahwa materi pembelajaran yang terkandung dalam buku tersebut akan menjadi bekal penting bagi anak-anak dalam memahami akar budaya mereka.
“Melalui buku muatan lokal ini, kita ingin menyuntikkan semangat cinta daerah kepada anak-anak kita. Kita ingin mereka tumbuh mengenal dan mencintai budaya sendiri, agar kelak menjadi generasi yang bangga dan peduli terhadap warisan nenek moyangnya,” jelasnya dengan penuh optimisme.
Pembukaan acara turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Lingga dan para pendidik PAUD se-Kabupaten Lingga. Partisipasi aktif para pemangku kepentingan ini memperlihatkan adanya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan visi bersama: memperkuat karakter generasi muda melalui nilai-nilai budaya lokal.
Upaya peluncuran buku muatan lokal ini menegaskan bahwa Kabupaten Lingga tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan globalisasi yang cenderung mengikis identitas budaya. Melalui kolaborasi erat antara Disdikpora dan Dekranasda, muatan lokal kini diposisikan sebagai elemen fundamental dalam sistem pendidikan, bukan sekadar pelengkap kurikulum.
Lebih dari sekadar media pembelajaran, buku ini diharapkan menjadi jembatan penghubung antara generasi terdahulu dengan generasi masa kini—menghidupkan kembali dialog budaya yang mampu memperkaya proses pembentukan karakter anak-anak Lingga.
Dengan langkah ini, Kabupaten Lingga menatap masa depan dengan pondasi yang kokoh: kebanggaan terhadap budaya sendiri dan tekad untuk menjaga warisan leluhur tetap hidup di tengah masyarakat modern.(Red)
