Ia juga menjelaskan mengenai latar belakang diselenggarakannya seminar ini di Dabo Singkep karena ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Hang Tuah lahir di Sungai Duyung, Singkep.
“Kemudian ada informasi dari pemerintah Kab. Lingga ingin membangun kampung Hang Tuah di Sungai Duyung berdasarkan referensi dari seminar pada hari ini,” ujar Rida.
Pada kesempatan ini, Tim Ekspedisi Hang Tuah Kab. Lingga memaparkan bahwa Hang Tuah di tengah masyarakat melayu sekanak bukan hanya sebuah cerita tetapi meninggalkan sejarah jejak-jejak penting.
Perigi Hang Tuah di Sungai Duyung dan Telaga Tujuh di Sungai Keruh merupakan peninggalan penting dari Hang Tuah, Perigi Hang Tuah dan Telaga Tujuh bagian cagar budaya yang perlu dijaga dilindungi dan dilestarikan.
Di akhir kegiatan, Dinas Kebudayaan Kab. Lingga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Yayasan Jembia Emas yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan seminar ini dan mengungkapkan bahwa Hang Tuah itu nyata, bukan mitos atau cerita fiksi. (C.A)