Strategi Kualitas dan Inovasi: Visi Dekranasda Lingga
Sesi diskusi kemudian menjadi forum penting di mana strategi konkret untuk memajukan Tudung Manto dirumuskan. Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Ibu Hj. Feby Sarianty Novrizal, mengambil alih panggung dan menyampaikan penegasan yang menjadi inti dari visi Dekranasda.
Ia secara gamblang menyatakan bahwa pembinaan ini merupakan langkah strategis yang terencana untuk tiga tujuan utama: menjaga kualitas, melestarikan nilai seni, dan memperkuat identitas budaya daerah.
“Kita harus memandang Tudung Manto lebih dari sekadar karya kerajinan tangan,” tegas Feby Sarianty Novrizal.
“Tudung Manto adalah simbol warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan dengan sepenuh hati,” ia menambahkan.
Ia menyiratkan bahwa setiap helai anyaman pada Tudung Manto membawa narasi sejarah dan kearifan lokal yang tidak boleh terputus.
Komitmen Dekranasda di bawah kepemimpinannya adalah menciptakan ekosistem yang memberdayakan pengrajin. Ia berharap, melalui pembinaan yang intensif, para pengrajin tidak hanya menjadi lebih terampil dalam teknik dasar, tetapi juga menjadi inovator yang berani bereksperimen dengan motif, warna, dan aplikasi produk.
“Kita menginginkan para pengrajin semakin terampil, inovatif, dan yang terpenting, mampu menghasilkan produk bernilai jual tinggi serta berdaya saing,” tambahnya.
Daya saing ini tidak hanya berbicara soal harga, tetapi juga tentang keunikan, kualitas pengerjaan, dan konsistensi mutu yang membuat Tudung Manto mampu bersanding dengan produk kerajinan unggulan dari daerah lain.