Dikatakan, berbagai cara dilakukan masyarakat melakukan pencarian, baik dengan cara menarik kail di dasar sungai serta upaya menelusuri sungai hingga menuju muara laut.
“Sejak dinyatakan hilang, warga berbondong-bondong ikut mencari, akhirnya kail udang warga terkena baju sebelah kanan korban, yang mulanya tidak di sangka warga, kalau jasad Akil yang ikut naik terkena kail udang,” terangnya, dan korban di angkat secara perlahan dan dibawa ke rumah duka.
Abdul Malik Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga menambahkan, dia mendapatkan informasi dari Kepala Desa Kudung Pukul 10.30 WIB, 30 menit kedepan Abdul Malik dan tujuh anggota BNPB meluncur ke TKP, untuk membantu melakukan pencarian dengan membawa skoci.
“Kami sampai ke Kudung Pukul 12.00 WIB, ternyata jasad korban sudah di temukan. Saya tanya dengan masyarakat, jasad korban di angkat setelah mengenai kail udang di saat Melakukan pencarian bersama. Kami belum sempat ikut membantu mencari, korban sudah di dapatkan,” kata Abdul Malik, Minggu (05/08/18).
Dia juga mengaku, ketika melayat korban, dia sempat melihat sekujur tubuh korban, dan tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, bahkan tidak tidak ada bekas gigitan hewan buas, yang sebelumnya asumsi warga mengarah ke sana.
“Sebelumnya kuat perkiraan warga, kalau almarhum di terkam buaya karena di Sungai Kudung banyak hewan buas seperti buaya. Alhamdulillah jasad korban tidak ada bekas yang mencurigakan,” tuturnya.
Katanya lagi, tempat kejadian atau sungai tempat almarhum terjatuh di perkirakan 200 Meter dari rumahnya, dan kedalaman sungai seputar dua depaan orang dewasa. Informasi dari pihak keluarga almarhum tidak memiliki riwayat penyakit dan pandai berenang.