Diungkap Ruzi, untuk menentukan para pemenang, para juri memperhatikan beberapa komposisi penilaian seperti kesesuaian tema, unsur 5W1H, nilai berita/tulisan, kelengkapan informasi, dan kesesuaian foto. Selain itu para juri juga mengkoreksi kembali validnya informasi yang ditulis oleh peserta yang terpilih masuk 15 besar.
“Karena ini kompetisi menulis jurnalistik maka penjurian dilakukan selektif dan profesional, karya-karya tulisan peserta yang masuk 15 besar kita koreksi kembali terkait kebenarannya dengan menghubungi narasumber yang ditulis oleh peserta,” kata Ruzi.
Sambung Ruzi, maksud dan tujuan dari kegiatan kompetisi menulis jurnalistik ini tidak hanya sebatas kompetisi menulis namun lebih dari itu Forum Jurnalis Muda Lingga berkeinginan generasi muda sedari sejak dini menjadi bagian dari penangkal hoax/kabar bohong. Oleh sebab itu 15 peserta yang terpilih masuk 15 besar karya-nya kembali dikoreksi validnya informasi yang ditulis.
“Jadi untuk menentukan pemenang selain gaya penulisan yang mengacu pada karya jurnalistik, tulisan mereka juga kami cek kembali ke sumber yang meraka jadikan objek penulisan, sebab karya jurnalistik merupakan hasil liputan langsung bukan fiksi atau mengarang-ngarang,” ungkap Ruzi. (Red)