“Kami berharap masyarakat Lingga semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit datang,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan edukasi pengukuran dan penimbangan berbasis antropometri, sebuah metode ilmiah yang kini diterapkan di seluruh posyandu di Kabupaten Lingga untuk memantau tumbuh kembang anak secara lebih akurat.
Antusiasme Warga Melampaui Target
Kepala Dinas Kesehatan, PPKB Kabupaten Lingga, dr. Bukit Tua Rayanto Gultom, M.M., menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata memperkuat layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
“Lebih baik menjaga diri tetap sehat daripada mencari pengobatan saat sakit. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyehatkan masyarakat hingga pelosok desa,” tegasnya.
Antusiasme masyarakat melebihi ekspektasi. Dari target awal 100 peserta, tercatat 210 warga mengikuti kegiatan yang meliputi skrining kesehatan, pemeriksaan umum, hingga pengobatan gratis. Selain itu, 10 akseptor KB turut mendapatkan layanan keluarga berencana dengan berbagai metode, baik non-MKJP maupun MKJP seperti implant, suntikan, dan pil KB.
Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Layanan Kesehatan Merata
Kegiatan ini menggambarkan kuatnya sinergi antarinstansi. Tenaga medis dari dokter spesialis anak, penyakit dalam, dan saraf turut terlibat bersama petugas dari Klinik BP Lanal dan Polres Lingga. Kolaborasi ini mencerminkan satu tekad: membangun masyarakat yang sehat, kuat, dan berdaya.
Selain pengobatan gratis, masyarakat juga mengikuti senam sehat bersama, skrining TB dan HIV, serta menerima alat permainan edukatif (APE) yang dibagikan langsung oleh Ketua Dekranasda. Di sisi lain, Posyandu ILP turut berpartisipasi dengan kegiatan pengukuran dan penimbangan anak berbasis antropometri.
Dari Sungai Buluh, Tumbuh Gerakan Hidup Sehat untuk Masa Depan Hebat
Lebih dari sekadar kegiatan tahunan, bakti sosial ini menjadi gerakan moral untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.