“Tiap pimpinan di unit kerja bertanggungjawab untuk mendorong kinerja ekspor di masing-masing wilayah. Adapun indikatornya selain peningkatan volume dan nilai adalah penambahan negara Tujuan baru dan ragam komoditas. Kita dorong produk baru atau emerging serta produk yang telah diolah, minimal setengah jadi, “ jelas Jamil dari ruang monitoring lalulintas produk pertanian di Jakarta.
Jamil menambahkan bahwa fasilitasi ekspor komoditas pertanian melalui Karantina Pertanian Karimun selama Januari hing April 2020 menunjukan tren peningkatan. Tiga komoditas ekspor tertinggi masing-masing adalah bungkil kelapa madu dan sarang burung walet. Masing-masing tercatat 1,1 ribu ton dengan nilai Rp 14 miliar untuk bungkil kelapa, 6 ton atau senilai Rp 572 juta untuk madu dan 268 kilogram dengen nihai Rp 3,7 miliar intui SBW. Dan dengan laporan terakhir, sagu menjadi ragam komoditas ekspor baru dari Karimun, ujarnya.
Selain melakukan sinergisitas dengan pemerintah daerah untuk mendorong tumbuhnya ragam komoditas baru, Barantan juga lakukan upaya sinkronisasi aturan perkarantinaan dengan negara tujuan untuk tiap komoditas pertanian. Dengan harapan makin banyak protokol ekspor produk pertanian kita disetujui negara mitra dagang.
Jamil juga menyampaikan pihaknya yang bertugas di border atau batas negeri, khususnya di masa lebaran ini melakukan peningkatan pengawasan. Khususnya terhadap lalu lintas 11 produk bahan pokok yang dikendalikan seperti beras, jagung, cabe dan lainnya. Langkah yang diambil adalah layanan karantina pertanian tetap berjalan dimasa liburan lebaran, menjalankan operasi patuh karantina bersama dengan instansi keamanan dan terkait dan meningkatkan fungsi intelijen.