“Bayangkan, saya sudah 6 kali ke Lingga selama empat tahun terakhir. Ini semua karena pak Alias Wello tidak bosan – bosan terus berkomunikasi dan datang kepada saya bicara tentang pertanian,” katanya.
Mantan Panglima TNI itu, berharap kehadiran dan perhatiannya terhadap Lingga bisa menjadi penyemangat bagi para petani dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan Lingga sebagai kawasan penyangga kebutuhan pangan di Provinsi Kepulauan Riau.
“Kami hadir mengajak masyarakat untuk mengenal teknologi pertanian. Sehingga kehidupan petani menjadi lebih baik. Saya ingin terus mendoktrin petani harus kaya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua HKTI Kepuluan Riau, Alias Wello, menceritakan pengalamannya memulai pembangunan pertanian di Lingga yang penuh tantangan dan lika – liku.
Satu sisi, masyarakat Lingga mayoritas nelayan dan di sisi yang lain memiliki ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah yang tak boleh dibiarkan berlarut – larut.
“Saya punya mimpi, Lingga menjadi sentra industri pangan terbesar di Kepulauan Riau. Sebab Lingga memiliki potensi lahan produktif dan sumber daya air yang melimpah,” ujarnya.
Menurut dia, pada awal menjabat sebagai Bupati Lingga, 17 Februari 2016, Ia langsung menetapkan program 100 hari kerjanya adalah pencetakan sawah baru.