Di sela santap ikan bakar dan alunan musik akustik dari petikan gitar, sejumlah peserta tampak berenang di tepian laut, sementara yang lain bersantai di atas tikar, menikmati panorama pesisir yang masih asri dan belum banyak tersentuh wisatawan luar.
Di balik kesederhanaan kegiatan ini, tersimpan misi strategis. LMG berkomitmen menggunakan platformnya untuk memperkenalkan kekayaan alam Kabupaten Lingga ke khalayak lebih luas.
“Kami sadar, sebagai media dan komunitas, kami punya peran penting untuk membantu mengenalkan kekayaan daerah ini. Lewat kegiatan seperti ini, kami ingin menginspirasi masyarakat luas agar turut menjaga, mencintai, dan mempromosikan wisata lokal kita,” jelas Wandy.
Apa yang dilakukan LMG menjadi contoh bahwa promosi wisata tidak selalu harus dilakukan melalui program berskala besar. Tindakan kecil yang konsisten, berangkat dari kecintaan terhadap alam dan daerah sendiri, dapat menjadi daya dorong yang kuat untuk membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan pemandangan matahari terbenam yang menggantung indah di cakrawala. Senja itu bukan hanya mengakhiri akhir pekan yang bermakna, tetapi juga membuka harapan baru agar pesona alam Lingga semakin dikenal, dicintai, dan dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat secara inklusif.
LMG telah menapaki langkah awal, menghadirkan cahaya dari pantai sunyi, menuju promosi wisata yang bersumber dari ketulusan dan kebersamaan.(Red)
