Dalam sambutannya yang penuh semangat, Bupati Lingga menekankan bahwa usia 22 tahun adalah usia matang, usia di mana sebuah daerah harus semakin mantap dalam menentukan arah pembangunan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menggali potensi lokal, menjadikan kebudayaan sebagai brand utama daerah, dan mengoptimalkan sektor maritim serta pariwisata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
“Kita berdiri di pundak para pendahulu. Kita berjuang untuk masa depan anak cucu kita,” ujar Bupati.
Ia menegaskan, perjalanan 22 tahun bukanlah akhir, melainkan awal baru bagi pembangunan yang lebih terarah, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Apresiasi dan Penghargaan: Mengukir Jasa, Menghargai Kontribusi
Usai pelaksanaan upacara yang khidmat, Pemerintah Kabupaten Lingga melanjutkan rangkaian acara dengan sesi yang menyentuh hati, penyerahan penghargaan.
Momentum ini menjadi panggung bagi pemerintah daerah untuk secara resmi mengucapkan terima kasih dan memberikan pengakuan kepada individu, kelompok, dan institusi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan dan nama baik Kabupaten Lingga.
Penghargaan ini diberikan kepada berbagai kategori penerima:
Tokoh Penggerak Pembangunan: Individu yang gigih mendorong inisiatif pembangunan di sektor ekonomi, sosial, dan infrastruktur di tingkat desa hingga kabupaten.
Pegiat Seni dan Budaya: Mereka yang berdedikasi menjaga dan mempromosikan seni dan budaya lokal, memastikan Tudung Manto, Tari Zapin, dan warisan Melayu lainnya tetap hidup dan lestari.