Maya menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif lintas dinas. Menurutnya, semua OPD harus mengambil peran.
“Dinas pendidikan punya peran lewat edukasi ibu hamil dan remaja putri. Dinas PUPR punya tanggung jawab soal sanitasi dan air bersih. Semua harus bergerak. Tidak ada lagi program sektoral yang jalan sendiri,” tambahnya.
Ia bahkan mengusulkan agar capaian kinerja OPD diukur dari kontribusinya terhadap penurunan stunting, sebagai bentuk pengarusutamaan isu ini dalam perencanaan pembangunan.
Bupati Nizar: Bergerak dari Hulu ke Hilir
Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemkab Lingga menempatkan pencegahan stunting sebagai prioritas utama, dengan pendekatan menyeluruh dari pra-nikah hingga 1.000 hari pertama kehidupan.
“Kami terus mendorong upaya pencegahan sejak remaja, pra-nikah, hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak. Ini tidak bisa hanya ditangani setelah anak lahir. Intervensi kita harus dimulai sejak calon ibu masih sekolah,” ujar Nizar.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan. Kunci keberhasilan, menurutnya, terletak pada sinergi yang solid.
“Saya ingatkan para camat dan lurah, ini bukan hanya kerja dinas. Ini kerja daerah. Kesejahteraan rakyat, salah satu indikatornya adalah angka stunting. Jangan sampai kita hanya sibuk urus administrasi tapi lupa pada anak-anak yang butuh gizi,” tegasnya.
TP PKK Soroti Kebutuhan Dasar di Lapangan
Ketua TP PKK Kabupaten Lingga, Ny. Maratusholiha Nizar, memberikan suara dari perspektif akar rumput. Ia menyoroti betapa pentingnya dukungan logistik dan pelatihan bagi kader di desa-desa.
