Tanggal tersebut dipilih agar Messi bisa hengkang tanpa biaya transfer berdasarkan klausul kontrak. Dalam kontrak disebutkan bahwa Messi bisa meninggalkan Barcelona dengan status bebas transfer jika menyampaikan pemberitahuan ke klub pada akhir musim kompetisi di Eropa.
Sementara tanggal tersebut merupakan pengujung musim Liga Champions, kompetisi yang terakhir di Benua Biru. Surat itu terkirim tiga hari sebelum final Liga Champions antara Paris Saint Germain vs Bayern Munchen di Lisbon.
Meski demikian, surat pemberitahuan Messi itu memicu polemik. Pihak Barcelona menganggap syarat bebas transfer Messi sesuai klausul kontrak sudah tak berlaku.
Pasalnya, pihak klub berpegang pada kondisi normal bahwa akhir kompetisi pada Juni. Dengan demikian, klub yang menginginkannya harus membayar klausul pelepasan sebesar 700 juta euro (Rp12 triliun).
Berbeda dengan pihak Messi yang meyakini bahwa akhir musim jatuh pada Agustus karena kompetisi sempat vakum akibat pandemi virus corona (Covid-19).
sumber: cnnindonesia.com