Bahkan Bupati Lingga mengaku siap menerima berbagai kritikan dan kemarahan secara terbuka, agar apa yang disampaikan oleh masyarakat tersebut bisa dicarikan solusinya dan dampaknya bisa bermanfaat untuk masyarakat Lingga.
Sementara itu, terkait permasalahan BBM yang kerap terjadi di Kabupaten Lingga, Bupati Lingga menyatakan sudah menemukan kesepakatan dengan pihak Pertamina, agar kedepannya minyak dibagikan per cluster. Ia menambahkan bahwa pihak Pertamina akan menyisir wilayah yang menggunakan BBM, sebab kelangkaan minyak ini terjadi akibat kebutuhan dengan pembagian minyak di wilayah tidak seimbang.
Pada kesempatan itu, beliau pun sempat mengungkapkan keinginannya untuk mundur dari kursi nomor 1 di Negeri Bunda Tanah Melayu, dan lebih memilih untuk memajukan Kabupaten Lingga dengan caranya sendiri. “Jika diizinkan boleh mundur dari Bupati dan diizinkan untuk mengelola BUMD maka 1 tahun yang lalu saya sudah siap mengundurkan diri dari Bupati” kata Alias Wello.
Meski diskusi berlangsung agak sedikit alot, namun Bupati Lingga merasa sedikit kecewa karena peserta diskusi publik jauh dari harapannya. Minimnya Ormas, LSM yang hadir, apatah lagi yang mengajukan pertanyaan menurutnya datar-datar dan biasa saja.
Sebelumnya dia berpikir akan mendapat kejutan dengan pertanyaan tajam yang selama ini luar biasa memojokkan Pemkab Lingga baik di media, bahkan melalui media sosial, namun demikian, beliau tetap menyampaikan terimakasihnya hadirin yang telah meluangkan waktu untuk datang dalam rangka menyatukan persepsi guna membangun Lingga kedepan.