Seperti diketahui, Bupati Lingga berharap dengan dilaksanakan pelatihan pengrajin Tudung Manto yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lingga bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga menargetkan di tahun 2022 lahir sebanyak 100 orang pengrajin tenun Tudung Manto.
Lina Nashiruddin juga mengungkapkan jika dirinya bersama istri anggota DPRD Kabupaten Lingga lainnya sangat mendukung dan berupaya melestarikan serta mempromosikan Tudung Manto.
Ia menceritakan salah satu upaya yang dilakukannya yakni ketika mengikuti kegiatan Festival Tutup Kepala Perempuan Nusantara, dikesempatan itu kata Lina Nashiruddin, ia memperkenalkan apa itu Tudung Manto, mulai dari history, cara pakai dan proses pembuatan Tudung Manto dan sebagainya tentang Tudung Manto.
Upaya-upaya promosi demikian, kata Lina Nashiruddin harus terus digalakkan yang tujuannya agar Tudung Manto terkenal seantero negeri ini bahkan sampai ke luar negeri dan Tudung Manto dapat menjadi bagian lain dari pendukung perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Lingga.
Lebih jauh Lina Nashiruddin bercerita, Tudung Manto memiliki ciri yang khas dan sangat melekat dengan budaya melayu Lingga. Dalam pembuatannya, untuk dapat menghasilkan satu helai Tudung Manto memerlukan keterampilan, kesabaran dan ketelitian serta membutuhkan waktu yang tidak singkat.
“Ibu Syarifah Puspawati Agusmarli merupakan salah satu pengrajin Tudung Manto, beliau telah memproduksi beberapa Tudung Manto,” ungkap Lina Nashiruddin.