“Saya berharap ilmu yang diperoleh benar-benar diterapkan di lapangan. Dengan begitu, kita dapat mewujudkan masyarakat Lingga yang sehat, kuat, dan sejahtera,” pungkasnya penuh optimisme.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKPPKB Lingga, Rafles, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan konseling menyusui yang efektif.
“Keberhasilan ASI eksklusif tidak hanya bergantung pada niat ibu, tetapi juga dukungan tenaga kesehatan. Konselor yang kompeten menjadi kunci keberhasilan program ini,” jelasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 18 tenaga kesehatan, terdiri dari ahli gizi dan bidan yang bertugas di Puskesmas dan RSUD se-Kabupaten Lingga.
Untuk memperkaya wawasan peserta, kegiatan menghadirkan narasumber dari tingkat provinsi, di antaranya dr. Indrike Caesaria dan Aniesaputri Junita dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, serta drg. Risa dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam.
Melalui kegiatan ini, DKPPKB Lingga meneguhkan dukungannya terhadap program nasional percepatan penurunan stunting serta peningkatan kualitas gizi masyarakat.
Pelatihan konseling menyusui menjadi bagian penting dari langkah nyata pemerintah daerah dalam menyiapkan Generasi Emas Lingga, generasi yang tumbuh sehat, kuat, dan cerdas sejak dari pelukan pertama sang ibu.(Red)
