Menanggapi pemaparan tersebut, Bupati Lingga sempat terkejut dan tak menyangka, bahwa apa yang ada dalam ekspektasinya berdasarkan gambaran dari banyak pihak selama ini, tak sesulit dengan apa yang disampaikan oleh saudara Greos dalam pemaparannya. Ia pun sempat bercerita mengenai sejarah kepemilikan yayasan yang dulu sempat Ia dirikan bersama sahabatnya yakni Sekda Lingga saat ini dan juga saudara Acai yang saat ini menduduki posisi Kadis Parpora, jauh sebelum provinsi Kepri berdiri.
Berangkat dari pengalamannya tersebutlah, beliau yakin dan percaya, bahwa Kabupaten Lingga kedepannya bisa segera memiliki pusat pendidikan yang selama ini beliau cita-citakan.
“Ternyata tak sesulit yang selama ini saya bayangkan. Namun ada dua sektor yang paling krusial menurut saya, yakni dari segi pembiayaan dan rekrutmen dosen,” kata beliau.
Beliau pun menampakkan keyakinan, dikarenakan selama ini pemkab Lingga sudah dan sedang menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yang memang mempuni dibidangnya, yakni ITB, IPB juga STPP Malang dan masih banyak lagi.
Dalam mimpinya, beliau ingin mendirikan politeknik pertama yang memiliki program studi pertanian di Kepulauan Riau, sehingga kedepannya bisa menjadikan rujukan bagi kabupaten kota yang lain.
Selain Medan, ia berharap nantinya Lingga bisa menjadi rujukan oleh Kementerian Pertanian, terutama untuk wilayah Sumatera.
“Saya akan bawa pembahasan ini ke Menpan untuk memperoleh support penuh dari beliau. Targetnya tahun depan kita sudah menerima mahasiswa,” kata beliau optimis.