Kemudian kepada pihak Dinkes, Nizar juga meminta agar segera memfungsikan mesin PCR yang sudah satu bulan didatangkan tersebut. Kata dia setelah mesin ini selesai dirakit oleh teknisi. Segera disosialisasikan oleh dokter atau nakes, bagaimana pemakaian dan diperuntukkan untuk pasien covid-19 yang bergejala seperti apa.
Dan kemudian dimintanya untuk segera didistribusikan ke rumah sakit yang siap menerima bisa itu RSUD Dabo atau RSUD Encik Maryam di Daik Lingga.
“Minimal, dapat pergunakan untuk pasien yang bergejala berat. Kerena ini akan membantu kita dalam gerak cepat penanganan medis. Supaya apa, kita berusaha meminimalisir angka kematian,” jelas Nizar.
Menanggapi hal di atas Kadinkes Lingga, Mulkan Azima mengatakan terkait pelayanan memang banyak mendengar keluhan masyarakat, salah satunya di RSUD Dabo. Namun masalah tersebut sudah menjadi pertimbangannya di dinas, untuk segera mengoptimalkan agar keluhan-keluhan masyarakat tidak lagi ada.
Kemudian terkait ketersediaan vaksin dan target vaksin, kata Mulkan seharusnya Kabupaten Lingga sudah maksimal, dan bukan pada posisi terendah seperti saat ini.
Dia menceritakan, hal yang terjadi sebenarnya sejak awal bulan Juli lalu, vaksin mencukupi untuk dosis pertama. Saat itu memang antusias masyarakat cukup tinggi mengikuti program vaksinasi. Namun kendalanya terjadi masuk pada pertengahan Juli dimana ketersediaan vaksin tidak ada lagi.
“Masuk pertengahan Juli stok vaksin kita kosong. Sudah diusulkan dan dijanjikan datang 500 buah vaksin. Tetapi datang hanya 150 vaksin. Dan sampai di akhir Juli vaksin dosis pertama belum tuntas,” kata Mulkan menjelaskan.