Saat ini sudah ada sekitar 600 koleksi yang berasal dari sumbangan masyarakat dan eks karyawan Timah, InsyaAllah kedepan kita yakini, koleksi dan bangunan museum akan lebih representatif,” kata beliau optimis.
Pendirian Museum ini, selain dimaksudkan untuk mengenang sejarah kejayaan masa lalu, juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, kebudayaan, teknologi dan pariwisata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten 2 Pemkab Lingga yang mewakili Bupati Lingga saat menyampaikan sambutannya.
“Pentingnya keberadaan Museum ini tercantum pada PP 66 tahun 2015, hal ini dibuktikan dengan keberadaan Museum Linggam Cahaya di Daik Lingga yang selalu dikunjungi oleh para pelajar, ahli sejarah dan juga para peneliti,” ungkapnya.
Menurut beliau, keberadaan Museum timah ini mampu hadir seperti saat ini adalah dikarenakan tingginya animo masyarakat yang ikut mendukung dengan cara menghibahkan benda-benda peninggalan pada masa pertambangan timah masih aktif.
Ia menambahkan bahwa, keberadaan Museum ini juga sekaligus merupakan hasil kerja nyata dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga yang memanfaatkan kearifan lokal guna mewujudkan visi pemerintah Kabupaten Lingga dan Lingga terbilang.
Pada akhirnya, beliau berharap agar keberadaan Museum ini mampu mendatangkan manfaat dan bisa digunakan untuk pembelajaran serta pengenalan sejarah oleh masyarakat, serta mampu memotivasi masyarakat yang memiliki barang-barang peninggalan masa kejayaan timah di Dabo Singkep untuk meramaikan koleksi Museum ini kedepannya.