“Semangat kemerdekaan ini harus dimaknai pada kemerdekaan sektor pertanian, dimana sektor pangan merupakan logistik para pejuang untuk membebaskan bangsa dari penjajahan dan meraih kemerdekaan dengan kebersamaan dalam kebhinekaan,” katanya.
“Selain itu, sektor pertanian juga berkontribusi pada persatuan dan tekad memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bermartabat, serta berkekuatan dalam pembangunan bangsa secara utuh dan mandiri,” katanya.
Lebih lanjut, kata Sujarwo, akselerasi pembangunan pertanian menjadi sangat powerful dan berdampak pada pembangunan ekonomi nasional. Hal ini akan lebih baik jika pemerintah mampu melakukan strategi yang optimal untuk menggerakkan sektor pertanian dengan mendorong produksi dan konsumsi produk pertanian.
“Tetapi juga investasi di sektor pertanian yang berimplikasi pada swasembada pangan dan penguatan ekspor produk pertanian. Strategi ini, yang dapat diimplementasikan dengan baik, akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa dengan fundamental ekonomi yang kuat berbasis kekuatan kerakyatan dan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian nasional secara keseluruhan,” katanya.
Sujarwo berharap, momentum Kemerdekaan RI yang ke-75 ini mampu mengangkat harkat martabat sektor pertanian untuk semakin kuat dengan meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran.
“Kemudiam meningkatnya kapasitas kelembagaan dan jangkauan pasar yang lebih luas serta terpadunya atau harmonisme kepentingan petani dan kebijakan pemerintah untuk kebutuhan yang semakin berkembang,” katanya.