Yayasan Jembia Emas Adakan Seminar Internasional Jejak Sejarah Hang Tuah di Kab. Lingga

Singkeponline.com, Lingga – Yayasan Jembia emas bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga adakan seminar Internasional Kesejarahan dengan tema “Hang Tuah dan Jejak Sejarahnya” yang dihelat secara gabungan tatap muka dan virtual, di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Jumat (26/03/2021).

Sejumlah tokoh ternama turut hadir dari dalam dan luar negeri sebagai pembicara dalam seminar ini, dari Malaysia ada Prof Dr Muhammad Bin Haji Salleh dan Dr Rohaidah. Dari Jakarta sejarawan Prof Dr Susanto Zuhdi (UI) dan Dr Mujizah dari Balitbang Keagamaan Kemenag RI serta Sastrawan dan Budayawan Melayu Kepri, Rida K Liamsi.

Pembicara lain adalah Prof Emiritus Dr John Norman Miksic (Singapura), Dr Abdul Malik M.Pd (Umrah), Dr Anastasia Wiwik Swastiwi MA (BPNB Kepri), Taufik Ikram Jamil (Budayawan).

Juga hadir untuk paparan Tim Ekspedisi Hang Tuah di Bintan dan Lingga. Sementara moderator seminar adalah Rendra Setyadiharja MIP dan Fatih Muftih.

Pada kesempatan itu, Sastrawan dan Budayawan Melayu Kepri, Rida K Liamsi, dalam sambutannya, ia menyampaikan latar belakang diselengarakan seminar ini adalah karena adanya catatan-catatan sejarah yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa keberadaan Hang Tuah dalam peta sejarah khususnya di jazirah tanah melayu ini bukan lagi sebuah mitos atau legenda, Hang Tuah nyata dan punya jejak sejarahnya.

“Bagaimana rekonstruksi catatan sejarahnya, kemana ia membangun, apa yang dilakukannya sebagai seorang laksamana, sehingga meninggalkan nama yang harum dan dimana ia wafat sebenarnya,” ujar Rida.

Ia juga menjelaskan mengenai latar belakang diselenggarakannya seminar ini di Dabo Singkep karena ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Hang Tuah lahir di Sungai Duyung, Singkep.

“Kemudian ada informasi dari pemerintah Kab. Lingga ingin membangun kampung Hang Tuah di Sungai Duyung berdasarkan referensi dari seminar pada hari ini,” ujar Rida.

Pada kesempatan ini, Tim Ekspedisi Hang Tuah Kab. Lingga memaparkan bahwa Hang Tuah di tengah masyarakat melayu sekanak bukan hanya sebuah cerita tetapi meninggalkan sejarah jejak-jejak penting.

Perigi Hang Tuah di Sungai Duyung dan Telaga Tujuh di Sungai Keruh merupakan peninggalan penting dari Hang Tuah, Perigi Hang Tuah dan Telaga Tujuh bagian cagar budaya yang perlu dijaga dilindungi dan dilestarikan.

Di akhir kegiatan, Dinas Kebudayaan Kab. Lingga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Yayasan Jembia Emas yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan seminar ini dan mengungkapkan bahwa Hang Tuah itu nyata, bukan mitos atau cerita fiksi. (C.A)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *