Danlanal Dabo Singkep Bantu Dua Unìt Perahu Karet

Jembatan Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga, sempat di beri nama jembatan anak tiri oleh warga dan di bangun secara swadaya ambruk di hantam angin puting beliung pada 6 Desember 2017 lalu membuat jalur transportasi warga setempat terputus.

Meski jembatan di bangun secara swadaya tapi memakan anggaran seratus juta lebih tanpa di bantu pemerintah. Hal itu dilakukan masyarakat untuk membantu penyebrangan anak-anak sekolah dan masyarakat dari Dusun II Tanjungyen menuju Marok Tua, sekarang jembatan sepanjang dua ratusan meter tinggal kenangan masyarakat akibat puting beliung turun secara tiba-tiba pada 6 Desember 2017 sekitar Pukul 03.00 WIB.
Kepala Desa Marok Tua Saparudin mengatakan, dia sangat bersyukur sekali adanya bantuan pinjaman dua unit perahu karet dari Lanal Dabosingkep dilengkapi dengan sefti pelampung.
“Adanya bantuan dua unit perahu karet dari Danlanal Dabo, kami merasa terbantu untuk menyeberangkan anak-anak sekolah dan guru honor dari Dabosingkep yang bertugas memberi ilmu pendidikan ke pelajar,” ungkap, Saparudin, Rabu (3/1).

Dia mengaku, selama ini anak sekolah dan masyarakat menggunakan jembatan yang di bangun, sekarang harus menggunakan alat penyebrangan yang di buat masyarakat dengan biaya penyebrangan Rp2.500.000, sejak jembatan tersebut terputus di tengah-tengah antara Marok Tua dan Tanjungyen sepanjang 70 Meter aktivitas warga sempat terhenti.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *