“Jadi, dari kementerian, sudah final tidak ada penerimaan lain lagi untuk tahun ini, penambahan tidak ada. Jadi kami diminta kalau memang berkenan dari Pemda sharing anggaran untuk menganggarkan di APBD-P ini, alhamdulillah sudah dianggarkan kemarin, dan kami bisa bantu untuk magang,” ucapnya.
Kata dia, nantinya sisa dari 11 orang yang diberangkat awal tersebut akan mengikuti magang di STPP Malang selama 6 bulan sesuai permintaan dan kebutuhan.
“Tapi untuk resmi tetap 11 tadi dan mereka ini akan belajar di Malang selama 4 tahun. Semuanya ditanggumg oleh kementerian. Kemudian untuk memenuhi kouta 30 itu, tetap Pak Bupati mengajukan dan sudah menyurati karena sudah dianggarkan dan ada sinyal dari Malang,” ujar pria asli Pulau Kelombok ini.
Namun, untuk kepastian kapan mahasiswa magang itu akan diberangkatkan, Nizar mengaku masih menunggu jawaban dari STPP Malang.
“Magang ini dilakukan dengan harapan setelah magang 6 bulan ini anak kita itu nantinya pada penerimaan, otomatis bisa diterima langsung pada ajaran baru 2019 dan tidak melalui tes lagi karena mereka ini sudah magang. Harapannya begitu dan langsung masuk dari program pusat,” ujarnya.(NAZILI/eko)