Ziarah ini seolah menjadi pengingat akan pentingnya sejarah sebagai fondasi moral bangsa. Dalam keheningan di kompleks makam Sultan Mahmud Riayat Syah, tersirat pesan kuat bahwa modernitas tak seharusnya menghapus nilai-nilai luhur yang telah membentuk jati diri bangsa.
Kabupaten Lingga, yang dikenal sebagai pusat kejayaan Kesultanan Melayu, kembali menjadi saksi perjalanan seorang tokoh yang memahami bahwa pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang penguatan nilai budaya, hukum, dan kemanusiaan.
Di tengah sorot mata masyarakat yang memadati halaman masjid bersejarah itu, tampak kebanggaan dan harapan tumbuh kembali—bahwa Bunda Tanah Melayu akan terus hidup dalam ingatan bangsa, melalui langkah-langkah pemimpin yang menghargai sejarah dan menghormati asal-usulnya.(Red)
