Modul ketiga menyentuh aspek Inovasi Desain dan Adaptasi Pasar. Pengrajin diajak berdiskusi tentang bagaimana mengadaptasi motif-motif tradisional ke dalam produk-produk yang lebih kontemporer, seperti tas, dompet, atau hiasan interior, tanpa menghilangkan ciri khas Tudung Manto. Inovasi ini penting untuk memperluas segmen pasar dan meningkatkan volume penjualan.
Terakhir, modul Branding dan Kemasan Premium diajarkan. Tudung Manto yang berkualitas tinggi harus didukung oleh narasi branding yang kuat dan kemasan yang profesional. Kemasan yang baik tidak hanya melindungi produk tetapi juga meningkatkan persepsi nilai di mata konsumen. Pengrajin diajari cara mengemas produk mereka agar tampil elegan dan siap bersaing di etalase toko suvenir premium.
Dengan komitmen yang diperlihatkan oleh Dekranasda, TP PKK, Disperindagkop UKM, dan semangat para pengrajin, Tudung Manto Lingga kini tidak hanya berupaya bertahan, tetapi tengah bersiap untuk melompat tinggi ke pasar yang lebih luas. Kegiatan pembinaan ini telah menaburkan benih harapan baru, sebuah masa depan di mana Tudung Manto tidak hanya menjadi kebanggaan Lingga, tetapi juga dikenal dan dihargai sebagai karya seni kerajinan tangan kelas dunia.(red)