Warisan Melayu Naik Level: Pengrajin Tudung Manto Dibekali Strategi Mutu dan Inovasi Premium

 

Di tengah derasnya arus modernisasi, upaya melestarikan kerajinan tangan tradisional menuntut strategi yang adaptif dan proaktif.

 

“Melalui kegiatan ini, kita secara kolektif menuntut para pengrajin untuk meningkatkan keterampilan mereka ke level yang lebih tinggi,” ujar Maratusholiha Nizar dengan penuh semangat. 

 

Ia menekankan bahwa pengrajin harus mampu memahami standar mutu produksi yang semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

 

Namun, peningkatan mutu ini harus berjalan beriringan dengan komitmen untuk tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi yang menjadi ciri khas esensial dari Tudung Manto.

 

Tudung Manto, sebuah penutup kepala khas Melayu yang sarat makna filosofis dan estetika, merepresentasikan identitas masyarakat Lingga. Memperkuat kualitasnya berarti memperkuat fondasi identitas daerah itu sendiri. 

 

Pembinaan ini secara khusus menyasar peningkatan kualitas mulai dari pemilihan bahan baku, teknik menganyam, pewarnaan, hingga pada proses finishing produk. Pengrajin diajak untuk tidak hanya menghasilkan, tetapi menciptakan karya yang memiliki daya tarik visual dan kualitas daya tahan yang superior.

 

Lebih dari itu, Maratusholiha Nizar juga menyoroti aspek ekonomi. Ia mendorong para pengrajin agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. 

 

Inovasi desain tanpa menghilangkan pakem tradisional menjadi kunci. Produk Tudung Manto harus bertransformasi dari sekadar benda budaya menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi yang mampu menopang kesejahteraan keluarga pengrajin.

See also  DPRD Lingga Gelar Rapat Paripurna, Bahas Ranperda RPJMD 2025–2029
Pages: 1 2 3 4 5 6

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *