Hilirisasi kelapa di Lingga dilakukan salah satunya dengan mengupgrade kembali industri minyak kelapa rakyat. Lingga mendapat bantuan pemerintah pusat bangunan dan mesin pengolahan kelapa menjadi minyak sedang pengelolaan oleh pemda.
“Kita upgrade industri ini dengan menambah mesih kemasan sehingga menjadi produk minyak kelapa dalam kemasan hygienis. Pasarnya di Lingga sendiri dan kabupaten sekitarnya. Karena itu krisis minyak goreng sawit beberapa waktu lalu tidak terlalu mempengaruhi masyarakat di Lingga karena sudah terbiasa menggunakan minyak goreng kelapa,” katanya.
Secara terpisah, Hendratmojo Bagus Hudoro, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan menyatakan tahun 2022 program pengembangan kelapa Ditjenbun mencapai 12.570 Ha. Sedang tahun 2010-2021 pengembangan kelapa Ditjenbun mencapai 207.443 Ha baik berupa peremajaan, perluasan dan intensifikasi.
Potensi, kendala dan peluang pengembangan kelapa berbasis korporasi adalah :
Strenghts : luas areal 3.401.893 Ha dengan produksi 2.839.852 ton. Weakness : terbatasnya jumlah olahan, produk olahan hanya berupa kopra. Opportunities : dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga tani; pengembangan produk turunan sabut, arang dan nata decoco. Threats : peningkatan produktivitas pada skema budidaya; jumlah benih unggul terbatas; penerapan GAP, GHP dan GMP terbatas.
Strategi percepatan, produksi dan nilai tambah perkebunan kelapa rakyat adalah :
Lahan dengan pemetaan potensi perkebunan kelapa rakyat, sertifikasi kepemilikan tanah. Benih dengan pembangunan kebun benih sumber dan nursery; introduksi benih produktivitas tinggi. Pupuk dengan peningkatan ketersediaan secara 6 tepat (jenis, dosis, cara, lokasi, harga dan waktu).