“Mau menangis tidak ada air mata, menjerit tidak ada suara, namun tetap di jalani demi pendidikan anak bangsa” kata Juniardi kepala sekolah SD Negeri 05 Berhala, Selasa (28/09/2021) saat di hubungi media ini.
Diceritakan, untuk menuju ke daerah tersebut saat ini transportasi reguler tidak ada, para guru harus mencarter speedboat dari Pelabuhan Dabo, Kecamatan Singkep dengan biaya sekali jalan 1 juta.
“Itupun pada musim angin tenang, jika masuki musim utara dan selatan tidak ada yang mau mengantar, kalau adapun biayanya menjadi 2 juta rupiah,” ucapnya.
Fasilitas pendukung sekolah sangat minim, sejak dibangun pada tahun 2002 lalu sampai saat ini keadaan gedung sekolah sudah memperihatinkan . Pernah dan sudah di usul kan agar pemerintah kembali melengkapi fasilitas sekolah mengingat keadaan fisik bangunan yang ada sudah tidak memungkinkan lagi untuk rehabilitasi.
” Pondasinya sudah retak dan pecah, atap sudah banyak bocor. Kalau hujan siswa harus menghindar kebocoran dan berhimpitan belajar. selain itu sekolah juga tidak memiliki majelis guru dan WC, baik untuk guru maupun anak murid,” curhatnya lagi.
Bangunan yang ada saat ini sampai Kelas 6, dengan jumlah tenaga pendidik guru pegawai 4 orang, guru Honor 2 orang, GTT Kabupaten 1 0rang serta Penjaga Sekolah 1 Orang. Sementara jumlah murid 20 orang Kelas 1 hingga kelas 6.
Sedangkan untuk kondisi dan fasilitas pendidikan di Desa Pekajang juga hampir sama. Jumlah guru di Sekolah dasar 008 seluruhnya sebanyak 8 orang, 6 guru PNS dan dua guru honorer, jumlah murid sebanyak 56 orang. Saat ini SD. 008 belum memiliki perpustakaan dan majelis guru. Sementara fasilitas lainya hanya untuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang sudah dibangun pada tahun 2019 lalu.