“Berkerja secara profesional dengan dedikasi dan loyalitas yabg sepenuhnya untuk kemakmuran masyarakat dan kemajuan desa. Tanpa memandang aspek apapun,” harap dia.
Kemudian dia mengajak kepala desa segara merangkul kembali persatuan, dan mengkonsolidasikan agar tercipta situasi tetap kondusif. Yang pada pemilihan kemarin sempat terkotak-kotak karena beda pilihan.
“Rajut dan tenun semangat satu dalam Bhinneka Tunggal Ika dalam persatuan ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya
Seorang kepala desa kata Nizar, harus menjadi sosok pemimpin dan teladan bagi masyarakat dalam hal pengelolaan dana desa, yang harus dijalankan secara transparan akuntabel parsipatif dan dilakukan secara tertib dan disiplin anggaran. Hal ini penting karena anggaran yang cukup besar, maka itu penuh kehati-hatian.
“Kami tidak ingin ada satupun kepala desa yang hari ini dilantik terjerat hukum. Karena mengkriminalisasi dana desa. Atau hal lain yang bertentangan dengan regulasi. Kepala desa harus menjunjung tinggi tugas dan kode etik,” pinta dia.
Menurutnya berkoordinasi itu penting. Apalagi desa dengan wilayah yang potensial menjadi bakal menjadi tempat yang dilirik para investor. Oleh karena itu, harapnya kepala desa tidak mengambil keputusan sendiri, setidaknya ada koordinasi dengan daerah, minimal kecamatan.
“Saya tidak mau pengalaman yang sudah-sudah terulang lagi. Ada desa yang main akhir-akhir terjebak dengan kebijakan sendiri,” jelas dia.
Kepada kepala desa dia juga meminta untuk menanamkan jiwa kompetisi, terutama dalam kompetisi demi mempercepat kemajuan dan pembangunan di desa masing-masing. Ada persaingan antara desa satu dengan desa lainnya untuk kemajuan desa. Dengan harapan desa bisa menciptakan satu keunggulan kompetitif maupun komperatif masing-masing, dengan istilah “One Village One Produk”.