Hal itu terlihat, katanya lagi, dari kesiapan pemerintah dalam pendataan yang begitu lambat, padahal sudah begitu lama bantuan tersebut ada di Kabupaten Lingga.
Masyarakat Lingga, pada umumnya masyarakat Melayu maupun perangkat pemerintah di bawahnya, selalu bertanya kepadanya selaku anggota DPRD Kabupaten Lingga dengan pemikiran resah dan gelisah dengan penuh harap menunggu bantuan yang tak kunjung tiba.
Sekali lagi saya nyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Melayu yang berbilang pandangan dan sangkaan, bahwa saya sengaja
ingin mempermalukan bangsa saya sendiri. Karena kita semua terutama saya yang punya jati diri. Berpancang Amanah Bersauh Marwah,
dan Raja Alim Raja disembah, Raja Zalim Raja disanggah.
“Pernyataannya ini secara sadar dan tidak siapapun menyuruh dan memaksa, melainkan atas keinginan sendiri dari hati yang tulus dan ikhlas untuk menghindari berbilang persepsi dari tujuan status Facebook saya yang sebenarnya,” sebutnya dalam surat pernyataan permohonan maaf yang diserahkan di Gedung LAM Lingga.(j)