Relokasi ini, secara langsung menawarkan ketersediaan lahan untuk BP Batam, guna membangun pabrik semisalnya menjadi anak-cabang perusahaan untuk pakan ikan.
Selain itu, produksi AMDK Gunung Daik yang telah berproduksi dalam skala kecil untuk kebutuhan lokal, turut ditawarkan untuk dijual kepada pihak BP Batam.
“Tentunya untuk peluang ini dari BP Batam atau Kota Batam, untuk membantu menampung produksi ini, sehingga dapat diproduksi dalam skala besar. Karena ini peluang untuk kami menambahkan tenaga kerja di AMDK Kabupaten Lingga,” jelasnys
Tidak hanya itu, peluang lain yang dipandang pemerintah Kabupaten Lingga dengan memaksimalkan kerja BUMD Lingga adalah, memanfaatkan ampas serampin sagu. Dimana serampin sagu merupakan ampas akhir dari proses pengolahan batang sagu, yang tidak terpakai.
Namun, dengan adanya peternakan Babi di pulau Bulang, Batam. Dapat dimanfaatkan untuk mengakomodir pakan ternak babi yang selama ini, pihak peternakan menyuplainya dari Kabupaten Meranti.
“Ternyata dari Kabupaten Meranti itu tidak cukup. Jadi kami menawarkan diri untuk menjual serampin sagu ini dari produksi sagu yang ada di Kabupaten Lingga,” tuturnya. (Ds)