Sejumlah daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan budidaya udang bisa menggesa agar target secara nasional bisa tercapai.
“Dalam database kami memang data-data tentang budidaya udang dan lainnya di Lingga belum terlihat. Kami yakin ada, namun mungkin skalanya belum besar,” jelas dia.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengatakan, dengan keterbatasan APBD Lingga, pihaknya harus pandai-pandai berkreasi untuk menjemput program atau anggaran ke pusat. Harapannya anggaran dari APBN melalui kementerian bisa mengucur ke Lingga.
“Makanya kami rajin jemput bola. Kali ini kami datang ke KKP. Alhamdulillah kami diterima Dirjen Perikanan Budidaya dan tim. Banyak pencerahan yang kami dapat,” kata Nizar.
Nizar juga memaparkan sejumlah potensi perikanan di Kabupaten Lingga dengan harapan agar mendapatkan perhatian yang lebih dari KKP. Sebab Kabupaten Lingga katanya telah membuat terobosan, diantaranya membeli mesin pengolahan pakan ikan yang dioperasikan BUMD Kabupaten Lingga.
Dalam operasional mesin ini, pihak BUMD Lingga terkendala dana operasional. Dalam dua tahun ini alokasi anggaran banyak yang dialihkan ke penanganan COVID-19.
“Kami berharap KKP bisa membantu agar mesin bagus yang dibeli ini tidak mangkrak,” pintanya.
Terkait dana alokasi khusus (DAK), Nizar menyebutkan, Kabupaten Lingga tidak mendapatkan DAK untuk bidang perikanan dan kelautan. Pihaknya berharap ke depannya Lingga dapat alokasi anggaran. Nantinya, Pemkab Lingga akan lebih giat lagi berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepri, Bappenas dan Kementerian Keuangan dalam upaya mendapatkan DAK.
Dia turut mengharapkan adanya dukungan dari KKP RI dalam pengembangan Politeknik Lingga yang telah dibuka dengan tiga jurusan didalamnya. Harapannya ke depan, Politeknik Lingga menjadi tulangpunggung dalam penyediaan SDM bidang perikanan pertanian dan peternakan di Lingga.