Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika konflik antar perusahaan terus berlangsung dan memicu keresahan masyarakat. Pihak perusahaan yang terlibat juga diminta segera melengkapi perizinan yang masih bermasalah.
“Kami berharap sengketa ini segera diselesaikan. Ciptakanlah iklim investasi yang kondusif. Silakan ambil keuntungan di negeri kami, asalkan tidak merusak kedamaian dan tatanan sosial yang ada,” lanjutnya.
Lebih jauh, Armanto menekankan pentingnya menjunjung tinggi budaya lokal dalam menyelesaikan persoalan, mengingat Kabupaten Lingga adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Negeri Bunda Tanah Melayu.
“Kami berharap semua pihak, terutama investor yang datang ke Lingga, dapat lebih mengedepankan adat dan adab. Ini negeri Bunda Tanah Melayu, negeri yang menjunjung tinggi etika, musyawarah, dan keharmonisan,” pungkasnya.
Menurut MPC Pemuda Pancasila Lingga, penyelesaian konflik sebaiknya dilakukan melalui jalur dialog dan pendekatan berbasis kearifan lokal, bukan dengan tindakan yang dapat memicu ketegangan di tengah masyarakat.(Ds)