Ia menambahkan bahwa tantangan pembangunan ke depan tidaklah ringan, mengingat kondisi geografis Lingga sebagai daerah kepulauan yang kerap menghadapi hambatan dalam hal distribusi logistik, pelayanan publik, dan pemerataan pembangunan.
“Oleh karena itu, dokumen RPJMD ini harus mampu menjawab persoalan riil di lapangan, sekaligus menjawab tuntutan zaman yang semakin kompleks,” ujar Maya.
Visi Nizar: SDM, Infrastruktur, dan Ekonomi Lokal
Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam pemaparannya menggarisbawahi bahwa Ranperda RPJMD 2025–2029 merupakan penjabaran teknokratik dari visi kepala daerah terpilih, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan infrastruktur dasar, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah anggaran dan setiap program kerja pemerintah daerah memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, kami menyusun RPJMD ini melalui pendekatan partisipatif, mengakomodasi hasil-hasil Musrenbang serta pokok-pokok pikiran DPRD,” jelas Nizar.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan manusia menjadi poros utama dalam arah kebijakan lima tahun mendatang. Hal ini mencakup akses pendidikan yang berkualitas, pelayanan kesehatan yang merata, hingga pemberdayaan generasi muda dan perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga.
Tak kalah penting, kata Nizar, pembangunan infrastruktur dasar seperti jaringan jalan, listrik, air bersih, dan konektivitas antar pulau akan tetap menjadi prioritas.