Menurut Agus, kekurangan air bersih ini memang tidak merata, ada yang daerah sampai hari ini masih mendapatkan aliran air bersih namun ada juga yang jaraknya 50 meter kedepannya sudah tidak mendapatkan air bersih.
“Tidak semua daerah yang ada di Kecamatan Singkep itu tidak mendapatkan air bersih namun tetap saja alirannya tidak merata”, terang Pak Camat lagi.
Kusnadi, aktifis masyarakat Singkep pada media ini juga mengutarakan hal yang sama, ia berharap agar hal ini segera dapat tertangulani dan tentunya kedepannya tidak lagi terjadi hal kekurangan air bersih seperti ini.
“Kita berharap agar situasi ini segera mendapatkan solusi yang cepat dan terbaik, kita juga berharap pihak PDAM dan terkait dapat mencari solusinya”, harap Kusnadi.
Sedangkan dari pihak PDAM sendiri, dalam hal ini yang diwakili oleh Mardian selaku sekretaris dewan pengawas PDAM Tirta Dharma Lingga menguraikan, “memang saat ini kita kekurangan pasukan air dari sumber utama yang terletak di air gemuruh Gunung Muncung. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya mulai merenggangnya pepohonan disekitaran Gunung Muncung yang merupakan kawasan hutan lindung”, urai Mardian.
Hal ini sangat berbeda saat masih adanya aktifitas penambangan timah terdahulu.
“Dulu hutannya terjaga bahkan dari pihak kehutanan selalu mengontrol. Tentunya dengan merenggangnya hutan disekitar pusat sumber air bersih membuat kurangnya serapan air dan kandungan air. Ditambah lagi dengan kemarau yang cukup panjang tahun ini”, jelas Mardian.
Lanjutnya, meskipun begitu, kita dari PDAM terus berusaha memenuhi dan melayani permintaan masyarakat dengan cara mengantar air ke tempat-tempat yang kurang mendapat aliran air dan itu kami gratiskan.