Kondisi ini, sambungnya, mempersulit masyarakat terutama dalam situasi darurat atau urusan penting dengan pemerintahan. Mereka kerap kesulitan mencari kapal atau harus mengeluarkan biaya lebih.
Ia juga menyayangkan sikap operator Oceana 9 jika sampai menarik armadanya hanya karena persoalan teknis seperti ini. Menurutnya, hal itu akan merugikan masyarakat.
“Bukan perkara mudah mengajak operator seperti Oceana 9 masuk ke daerah kita. Untuk itu, saya minta Dinas Perhubungan Lingga bertindak tegas dan adil,” tegas Sui Hiok.
Ia menceritakan pengalamannya beberapa hari lalu, di mana kapal Oceana 9 sempat dihentikan di Pelabuhan Sei Tenam hanya untuk menunggu kapal Lintas Kepri lewat terlebih dahulu.
“Ini keliru besar. Sei Tenam itu pelabuhan transit, bukan pelabuhan pangkal. Bayangkan kalau ada orang sakit yang harus cepat dirujuk ke Batam, tapi harus menunggu hanya karena aturan yang tidak masuk akal. Kalau kapal dari Jagoh bermasalah, Oceana 9 juga harus tunggu? Ini pengaturan yang sangat keliru,” tandasnya. (Red)