“Kita tahu proses ini tidak mudah. Banyak tahapan yang harus dilalui, dari seleksi administrasi, ujian kompetensi, hingga proses verifikasi dari pusat. Tapi berkat kerja sama semua pihak, alhamdulillah semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Langkah Strategis Menuju ASN Berkualitas
Dalam skema kepegawaian nasional, PPPK kini menjadi salah satu pilar penting untuk menjawab kebutuhan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang adaptif dan berorientasi pada hasil.
Di tengah keterbatasan anggaran untuk mengangkat PNS secara besar-besaran, PPPK menjadi solusi strategis, dengan kontrak jangka menengah hingga panjang yang bisa diperpanjang berdasarkan kinerja.
Bupati Nizar pun menegaskan bahwa sistem PPPK tidak boleh dianggap sebagai kasta kedua dalam ASN. “Jangan sampai ada diskriminasi, baik secara perlakuan maupun akses. Kita ingin semua ASN, baik PNS maupun PPPK, mendapat kesempatan yang sama dalam berkarier dan berkembang.”
Ia juga berharap agar para PPPK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing—membawa semangat baru, ide segar, dan menjadi contoh profesionalitas di tengah masyarakat.
Dari Honorer ke Harapan Baru
Ketika SK diserahkan, bukan hanya nama dan nomor induk yang tercantum di dalamnya. Ada harapan, ada pengakuan, dan ada janji terhadap masa depan yang lebih pasti. Ribuan keluarga kini merasakan dampaknya secara langsung—baik secara ekonomi, psikologis, maupun sosial.
Dengan tambahan pendapatan, akses ke jaminan kesehatan dan pensiun, serta kepastian kerja, para PPPK ini kini bisa menata masa depan dengan lebih optimis. Anak-anak mereka bisa lebih yakin melanjutkan sekolah. Rumah tangga mereka bisa berdiri di atas fondasi yang lebih kuat.